Syair ini tidak hanya terkenal di kalangan santri Indonesia, di
majlis-majlis ta'lim di Mekah juga sering dibacakan. Begitu pula dihapal
oleh para santri di Yaman dan
Chinguetti atau Syinqithi (Mauritania). Bahkan diceritakan bahwa Syaikh
Abdul Ghani al-Kousy, seorang sufi yang terkenal dengan suara yang
merdu, membaca syair ini tiap malam habis 'isya di salah satu zawiyah di
Beirut. Lalu, siapa pengarang syair ini?
Ibn al-'Imad al-Hanbali (w. 1089 H) dalam kitab Syadzarat al-Dzahab fi
Akhbar min Dzahab menjelaskan bahwa syair ini ditulis oleh seorang ulama
sufi yang sangat terkenal, Syams al-Din Abu 'Ali Muhammad bin 'Ali bin
'Abdurrahman yang lebih terkenal dengan Ibn 'Iraq al-Dimasyqi.
Beliau
lahir pada tahun 878 H, melakukan perjalanan thalabul 'ilmi dari
Damaskus, Beirut, Mesir, Mekah, Madinah dan lainnya. Wafat pada hari
Selasa 14 bulan Shafar 933 H. dan dimakamkan di kuburan Mu'alla atau
Ma'la, Mekah.
Biasanya, setelah tiga bait ini ada beberapa bait
tambahan yang bisa saja merupakan tambahan dari beberapa ulama
selanjutnya. Semoga kita mendapat manfaat dan syafaat Al-Quran dan Ahlul
Quran. Amin.
_________
Penulis keterangan: Syaikh Abdul Jalil Muhammad. Penulis khot: Syaikh Sinar Kujang. Para mutiara berkilau dari tatar Benda
Penulis keterangan: Syaikh Abdul Jalil Muhammad. Penulis khot: Syaikh Sinar Kujang. Para mutiara berkilau dari tatar Benda
-------------------------------------------------
PENDAFTARAN SANTRI BARU
PONDOK PESANTREN AL-IKHLAS
PATI KOTA
PATI KOTA
-------------------------------------------------
*Alasan Nyantri - Prosedur - Administrasi
--------------------------------------------
ASAL-USUL "KALAMUN"
Reviewed by Unknown
on
09.58
Rating:
Tidak ada komentar: